Selasa, 06 September 2011

PROKLAMASI

PERSIAPAN PROKLAMASI INDONESIA
            Sejak awal tahun 1944 peralatan militer jepang semakin terdesak,terbukti dengan jatuhnya ke pulauan soloman,kepulauan saipan, kepulauan marsal dan papua nugini yang merupakan garis pertahanan Jepang di Pasifik. Serangkaian kekalahan ini menimbulkan krisis kabinet di Jepang yang berakhir dengan mundurnya PM. Tojo Hideki dan digantikan oleh jendral Kaniaki Koiso pada tanggal 17 Juli 1944.
            Pada bulan Agustus 1944, situasi Jepang semakin memburuk. Hal ini terjadi karena mental tentara mulai mundur, produksi  perang Jepang merosot sehingga persediaan senjata dan amonisi berkurang, dan hilangnya sejumlah besar kapal angkut serta kapal perang. Faktor-faktor ini tidak menguntungkan bagi kedudukan Jepang di mata Negara jajahannya.
            Guna mempertahankan pengaruh Jepang di mata Negara-negara jajahannya, PM khoiso dalam pidatonya 7 September 1944 memberikan janji kemerdekaan pada Indonesia kelak kemudian hari sebagai salah satu realisasinya. Pada tanggal 1 Maret 1945 Kumakhici harada mengumumkan pembetukan BPUPKI, apapun susunan pengurusnya diumumkan pada tanggal 29 April 1945, bersamaan dengan hari kelahiran Kaisar jepang.
I.                   SIDANG I BPUPKI
BPUPKI diketuai oleh Dr. k,R.T radjiman widiodiningrat dan  mempunyai 67 anggota. Upacara peresmiannya di adakan pada tanggal 28 Mei 1945.
a.      Perumusan Oleh Moh. Yamin
Tanggal 28 Mei 1945, pagi itu sidang BPUPKI  di mulai, semua anggota sidang telah berkumpul.
Radjiman         :” assalamua’alikum wr.wb”
Forum              : “wa’alaikumsalam wr.wb”
Radjiman         : “pada pagi yang berbahagia ini, kita akan memulai sidang badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pertama atas berkat rahmat Allah yang Maha kuasa dan oleh keinganan luhur, saya nyatakan sidang ini resmi di buka.” (sambil mengetuk palu)
“saudara-saudara sesuai tujuan kita yaitu menyelediki dan menyusun rencana yang berhubungan dalam bidang politik dan ekonomi, tata penerintahan dan lain-lain yang diperlukan untuk keperluan kemerdekaan Indonesia. Maka hari ini kita akan mebahas tentang dasar Negara Indonesia. Sebelumnya saya ingihn bertanya, apakah di antara saudara-saudara sudah memikirkan hal ini sebelumnya?”
Moh.Yamin     : “Ketua…”(mengancungkan tangan)
“menurut saya ada lima poin penting yang dapat kita jadikan dasar negara kita :
1.      Pri kebangsaan
2.      Pri kemanusian
3.      Pri ketuhanan
4.      Pri kerakyatan
5.      Kesejahteraan rakyat
Sekian ketua!”
Radjiman         : “baiklah, apakah ada yang akan menanggapi usul dari saudara yamin?”
Sukarni              : “maaf ketua, lima pendapat dari saudara yamin tadi emang benar, tapi alangkah baiknya jika kita menambahkan mufakat dan demokrasi dalam dasar Negara kita.”
BM.diah           : (memotong pembicaraan)
“maaf saya memotong pembicaraan anda, menurut saya bukankah dalam peri kerakyatan itu sudah terkandung azaz-azaz mufakat dan demokrasi”
Kusnandar         : “pendapar anda memang benar, namun supaya lebih jelas mufakat dan demokrasi ini tetap kita tambahkan ke dalam dasar Negara”
Radjiman         : “baiklah, masih ada pendapat lain?”
Moh.hatta        : “ ketua” (sambil mengancungkan tangan)
Radjiman         : “iya” (mengangguk)
Moh.hatta        : “menurut saya pendapat yamin tadi sudah bagus karena dasar Negara itu harus singkat, padat, dan jelas”.
Kusnandar         : “saya belum setuju dengan anda, jika terlalu singkat tentu hanya sebagian orang yang dapat memahaminya, sedangkan bangsa kita lebuh mengerti yang di ungkapkan secara jelas dari pada tersirat seperti itu”.
Sukarni              : “saya setuju dengan anda saudara, alangkah baiknya kita membuat dasar Negara ini secara detail dan jelas supaya mudah di pahami oleh bangsa kita”
BM. Diah           : “maafkan saya saudara tapi bukankah kita akan membuat dasar Negara itu dengan tepat, jelas dan singkat? Tentu bangsa kita tetap akan bias memahaminya!”
Radjiman           : “baiklah kalau begitu, beberapa pendapat yang terkumpulkan hari ini. Tanpa terasa kita tidak sadar kalau hari sudah malam. Sidang kali ini tak dapat kita ambil kesimpulannya maka sidang akan kita lanjutkan 2 hari mendatang”.
b.      Perumusan Oleh Dr. Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945 BPUPKI kembali melanjutkan sidangnya.
Radjiman           : “saudara-saudara hari ini kita kembali membahas dan merumuskan dasar Negara Indonesia, sidang di buka” (mengetuk palu). “pada sidang sebelumnya kita sudah mendengar beberapa pendapat. Apa masih ada pendapat kalian?”
Dr. Soepomo   : “Ada ketua!”
Radjiman         : “silahkan”
Dr.soepomo     : “menurut pandangan saya ada lima dasar yang penting yaitu:
1.      Persatuan, dengan adanya persatuan kita tidak akan di adu domba lagi oleh para penjajah dengan mudah.
2.      Kekeluargaan, dengan kekeluargaan solidaritas di antara kita akan semkain kuat, dan hal itu tentu sangat penting bangsa yang akan bangkit.
3.      Keseimbangan kahir dan batin
4.      Yang tidak kalah pentingnya adalah musyawarah, segala sesuatu yang akan menjadi pokok permasalahan nantinya, tentu akan lebih mudah diselesaikan dengan jalan musyawarah.
5.      Keadilan rakyat
Itu lah lima pokok yang saya rasa sangat perlu”.
Radjiman           : “saudar soepomo, ide dan pokok pikiran yang saudara kemukakan tadi sangat jelas dan terperinci namun semua keputusan saya kembalikan kepada para anggota sidang, apa ada tanggapan?” (memandang semua anggota sidang)
(kusnandar dan BM.diah megancungkan tangan serempak)
Radjiman         : “pertama silahkan kusnandar”
Kusnandar       : “saudara soepomo mangapa anda tidak memasukan peri ketuhanan kedalam dasar Negara kita? Bukankah hal ini merupakan hal penting dala kehidupan kita sebagai umat yang beragama?”
Soepomo         : “memang peri ketuhanan adalah hal yang sangat penting tetapi bangsa kita terdiri dari beraneka ragam agama. Kita tidak mungkin akan meninjolkan satu agama saja itu akan memperburuk keadaan”
BM. Diah         : “saudara supomo kita kan hanya mengambil kesimpulan secara umum berdasarkan agama tertentu”
Soepomo         : “saya mempunyai alasan mengenai hal ini, sesuai dengan yang telah yang saya kemukakan tadi dalam pokok yang ketiga yaitu ‘keseimbangan lahir dan batin’ yang berarti kebutuhan bangsa terhadap sesamanya dan kebutuhan bangsa terhadap agama yaitu hubungan mereka dengan tuhannya”
Surkani                        : “Dr. supomo, apakah hal ini sebaiknya lebih di perjelas?”
Soepomo         : “saya rasa hal ini sudah sangat jelas jadi ‘peri ketuhanan’ tidak perlu di tambah lagi”
kusnandar        : “tapi dr,supo….” (di potong oleh radjiman)
radjiman          : sebaiknya pembahasan ini kita persingkat sebab waktu telah mendekati shalat magrib dan kita lanjutkan selesai shalat isya. Sebaiknya kita istirahat dulu. Assalamua’laikum wr.wb”
forum              : “wa’alaikumsalam wr.wb”
(tepat pukul delapan malam sidang kembali di lanjutkan, setelah melalui perdebatab panjang akhirnya seluruh anggota menyetujui usul dari Dr.supomo. sidang kedua itu berakhir jam 10.00 malam)

c.       Perumusan Oleh Ir. Soekarno
Setelah melaksanakan sidang selama dua hari pada tanggal 1 juni 1945, BPUPKI kembali melalukan sidang untuk membahas dasar Negara.
Radjiman         : “saudara-saudara,pada hari ini kita akan kembali membahas mengenai masalah dasar Negara yang belum tuntas. Apakah masih ada pendapat yang lain?”
Soekarno         : “saudara radjiman” (mengancungkan tangan)
Radjiman         : “silahkan bung karno”
Soekarno         : “pada dasarnya pendapat saya sama dengan yamin dan supomo, saya hanya ingin menyempurnakan 5 asas yang menurut saya penting, yaitu :
1.      Kebangsaan Indonesia
2.      Internasional atau peri kemanusian
3.      Mufakat dan demokrasi
4.      Kesejahteraan social
5.      Ketuhanan yang maha esa
Radjiman         : “baiklah, apakah ada yang akan menanggapi?”
Moh. Hatta       : “saya setuju dengan pendapat bung karno, karena pendapat bung karno tidak jauh berbeda dengan pendapat yamin dan supomo, jadi tidak ada masalah dengan dasar Negara”
Radjiman         : “itulah tanggapan dari bung hatta, ada tanggapan yang lain?”
Husein             : “saya radjiman”
Radjiman         : “silahkan”
Husein             : “menurut saya ada hal menarik dalam sidang ini yang telah mengemukakan pendapatnya, selalu saja menetapkan 5 poin sebagai dasar Negara . saya pikir alangkah baiknya ke lima dasar negara tersebut kita namakan Pancasila, sesuai dengan istilah yang di gunakan dalam peraturan hidup pada masa majapahit yang artinya batu brsudut lima”
Ahmad subarjo            : “saya sangat setuju, itu ide yang sangat bagus dan saya sangat mendukung”
Radjiman         : “baiklah,kita telah sepaham dengan usulan bung karno dan memberi nama dasar Negara kita denga sebutan ‘Pancasila’.oleh karna itu sidang pertama sudah dapat kita tutup karena hari sudah malam. Dan untuk meninjak lanjuti sidang kita di hari berikutnya maka ada sebaiknya di bentuk panitia kecil, anggota-anggotanya ada 9 orang dan yang saya anggap pantas yaitu :

1.      Ir.sukarno
2.      Abdul kanal muzakir
3.      Moh. Hatta
4.      Wadhid hasyim
5.      Moh. Yami

6.      Agus salim
7.      Ahmad subarjo
8.      Abikusno tjokrosejoso
9.      AA. Maramis


Demikian sidang ini saya tutup,assalamua’laikum wr.wb”
Forum              : “wassalamua’alaikum wr.wb”


d.      Panitia Sembilan (piagam Jakarta)
Setelah rajiman menunjuk orang yang Sembilan itu sebagai anggota panitia sembilan mereka pun langsung melaksanakan siding untuk menyepurnakan dasar Negara. Pada tanggal 1 Juni 1845 panitia Sembilan menggadakan sidang.
Soekarno         : “assalamua’laikum wr.wb”
“Saudara-saudara pada sidang hari ini kita akan membahas penyempurnaan dasar Negara, sesuai dengan apa yang telah di amanat oleh saudara Rajiman beberapa waktu yang lalu.Sidang saya buka (sambil mengetuk palu)
 Langsung saja kepokok permasalahan, bagaimana pendapat saudara-saudara mengenai dasar Negara kita ini”
Abdul kadir     : “bagaimana kalau dari ini kita salah satu dasar Negara kita ini kita masukkan pendapat dr. supomo yaitu persatuan. Tetapi pada kata persatuan ini kita lebih perdalam lagi menjadi persatuan Indonesia”
Abi kusno        : “kalau saudara kadir neranggapan seperti itu berarti kita juga bsa menggambil suatu gagasan dari moh,yamin dan ketua kita bung karno”
Forum              : “ide yang bagus….”
(setelah beberapa waktu berlalu)
Soekarno           : “baiklah..sidang kali ini sudah di dapatkan 5 dasar Negara yang dianggap pantas, untuk membacakan 5 dasar Negara itu, saya persilahkan kepada bung hatta”
“Silahkan bung..!”
Bung Hatta      : “terimaksasih bung karno..!”
“langsung saja, 5 dasar Negara itu adalah:
1.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya.
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.      Persatuan Indonesia.
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.      Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Soekarno         : “itu adalah hasil keputusan kita, sekarang apakah saudara ada pendapat, untuk nama dasar Negara ini?”
Moh. Yamin    :” saya ketua…!
Soekarno         : “ silahkan saudara Yamin”
Moh. Yamin    : “bagaimana kalau seandainya dasar Negara kita ini kita beri nama Jakarta Charter atau piagam Jakarta”
Soekarno         : “ usul yang bagus, bagaimana sudara-saudara semua setuju?”
Forum              : “ setuju”
Soekarno         : “ baiklah, karna semua telah sepakat dan hasil siding sudah di dapatkan, maka siding hari ini saya tutup” (menutup palu)
“assalamu’alikum wr.wb”
Forum              : “ wasslamau’alaikum”
II.                SIDANG II BPUPKI
setalah dilaksanaknnya sidang pertama, Pada tanggal 10 Juli 1945 BPUPKI kembali mengadakan sidangnya yang kedua. Sudang ini di laksanakan oleh panitia perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oelh Ir. Sukarno. Pada siding ini di bahas tentang Rancangan Undang-Undang Dasar termasuk pembuakaan atau preambulnya.
Pada siding 11 Juli 1945 Panitia perancang UUD  mengemukakkan tuga konsep yaitu :
1.      Pernyataan Indonesia merdeka
2.      Pembukaan UUD
3.      Batang tubuh UUD
Tiga konsep ini diterima oleh BPUPKI.
BPUPKI kemudian mebentuk panitia kecil perancang UUD yang di ketua oleh Supomo. Hasil rumusan panitia kecil ini di sempurnakan bahasa nya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang tediri atas Husein djajadiningrat, H. agus salim dan Dr. Supomo.

III.             PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI

            Pada tanggal 7 Agustus 1945 dekoritsu junbi cosakai (BPUPKI) dan digantikan oleh Dokuritsu Junbi Linkai (PPKI). Tugas PPKI adalah melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI di ketuai oleh Ir.sukarno dan Moh.hatta sebagai wakilnya. PPKI beranggotakan 21 org yang berasal dari beberbagai daerah. Anggotanya di pilih sendiri oleh Jendral terauchi selaku penguasa perang tertinggi Jepang di asia tenggara.
            Pada tanggal 9 Agustus 1945, jendral teauchi megundang Ir.sukarno, drs.moh.hatta dan Dr.k.r.T radjiman widiodiningrat ke dalat,salgon untuk membicarakan persiapan kemerekaan serta mempersiapkan peresmian dan pelantikan PPKI. Di dalat, salgon mereka di terima oleh jendral terauchi dalam sebuah upacara sederhana.
Terauchi          : “selamat datang disini”
Ir. Soekarno     : “terimakasih atas undangannya”
terauchi             : “baiklah, klu begitu saya langsung k pokok penbicaraan kita. Pemerintah agung Jepang di Tokyo telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Untuk itu kami mmbentuk Dekoritsu Junbi Linkai untuk melaksanakan pembuatannya. Kemerdekaan Indonesia dapat segera di laksanakan setelah semua persiapannya selesai”
Radjiman         : “kami sebagai wakil bangsa Indonesia, sangat genbira mendengar berita ini. Ini adalah hal yang paling kami nanti-nantikan setelah beratus tahun bangsa kami berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan dengan segala daya upaya kami”
Terauchi          : “kami pun senang dengan keputusan ini. Akhirnya kami bias memenuhi janji untuk membebaskan asia timur raya dari penjajahan bangsa kulit putih”
Ir. Sukarno      : “yah…apa yang  kami impi-impikan selama ini sudah tercapai. Perjuangan para pahlawan kami tentu tidak sia-sia”
Moh. Hatta      : “abad-abad gelap yang kami alami akan segera cerah, tidak ada lagi kata-kata yang bias kami ucapkan selain terimakasih yang tak terhingga”
Terauchi          : “terimakasih atas sambutan anda-anda, saya rasa hanya itu namun sebelum anda kembali ke Jakarta istirahat lah dulu di sini, anda pasti sangat lelah”
Moh. Hatta      : “terimaksih atas tawarannya, secara fisik kami memang sudah lelah tetapi semangat kami tidak akan pernah luntur. Bukankah begitu bung karno, radjiman?”
Sk Dan Rad     : “ya….!”
Terauchi          : “baiklah, kamki telah menyiapakan tempat-tempat untuk anda. Pasukan saya akan mengantarkan anda”
Radjiman         : “sekali lagi terimakasih banyak”
(radjiman, moh. Hatta dan ir. Sukarno berdiri serta menyalami jendrl. Terauchi kemudian mereka bertiga di antar oleh pasukan Jepang menuju tempat istirahat)

a.      Peristiwa rengas dengklok
Sepulang dari dalat pada tanggal 15 Agustus 1945, Sutan Syahrir sudah menunggu Drs.Moh. Hatta di rumahnya.
Moh. Hatta      : “ Anda sudah lama menunggu saya? “
Sutan Syahrir   : “ Tidak begitu lama, setelah mengetahui bahwa anda hari ini akan kembali dari dalat, saya segera datang kesini untuk menunggu anda “.
Moh. Hatta      : “ Melihat kedatangan anda, sepertinya ada hal yang penting yang akan anda sampaikan”
Sutan Syahrir   : “ Benar Bung Hatta, hari ini saya ingin mendengar dari siaran radio amerika bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu, menurut saya, kemerdekaan Indonesia harus sesegera mungkin kita umumkan, mengingat Jepang sudah tidak berkuasa lagi di Indonesia.”
Moh. Hatta      : “ Saya setuju dengan pendapat anda untuk mengumumkan kemerdekaan Indonesia secepatnya. Namun ada baiknya hal ini kita bicarakan terlebih dahulu dengan Bung Karno.”
Sutan Syahrir   : “Ya, anda betul,,, kalau begitu mari kita berangkat ke rumah Bung Karno sekarang! “
Sutan Syahrir dan Hatta lalu berangkat kerumah Soekarno. Di rumah Soekarno…
Hatta- Syahrir  : “ Assalam mualaikum wr.wb, ”
Soekarno         : “ waalaikum salam wr.wb.” Hatta, syahrir, silahkan masuk “ ( hatta dan syahrir masuk kerumah bung karno )” silahkan duduk, melihat kedatangan bung hatta dan bung syahrir kemari sepertinya ada hal yang ingin disampaikan. “
Hatta                  : “ begini bung karno, saya mendapat kabar dari syahrir, bahwa jepang telah mengaku kalah kepada sekutu “
Syahrir             : “ benar bung karno, proklamasi harus segera di laksanaka, meskipun itu harus dibayar dengan nyawa “
Soekarno         : tenanglah, tidak usah tergesa-gesa seperti itu, Indonesia dapat merdeka tanpa pertumpahan darah, caranya, ya dengan  mempercayakan hal ini  pada badan resmi yaitu dokuritsu junbi inkai apabila ia kita melakukan proklamasi tanpa melakukan rapat PPKI terlebih dahulu, itu akan menjadi menyimpang dari ketentuan !
Syahrir             : lho, untuk apa harus di rapatkan lagi ? toh jepang sudah kalah! lagi pula PPKI itu buatan jepang! Seharusnya proklamasi buatanku kita ini harus terlepas sama sekali dari pengaruh jepang! Ini usaha kita bukan hadiah dari bangsa kulit kuning itu!
Soekarno         : “ Maaf Bung Syahrir, kami tetap pada pendirian kami semula, karna walaupun sudah kalah namun secara de facto jepang masih berkuasa di Indonesia. Kita juga harus berhati-hati agar tujuan perjuangan kita  dapat segera tercapai tanpa banyak pengorbanan. Selain itu kita juga masih harus mencari berita penyerahan jepang secara resmi terlebih dahulu.”
Syahrir             : “ Saya sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran anda Bung, Apakah anda tidak mengiginkan kemerdekaan ini?”
Soekarno         : “ Tentu kami sangat menginginkannya. Namun kita harus tetap membicarakannya pada rapat PPKI, jika tidak, itu pasti akan mempersulit hubungan kita dengan sekutu nantinya.”
Syahrir             : “ Kalau anda masih bersikeras seperti itu, saya tidak bias apa-apa, kalau begitu saya permisi dulu, Bung !”
Soekarno         : “ Baiklah, terima kasih atas informasinya!”
Syahrir             : “ Sama-sama.”

Pada pukul 20.00 malam, tanggal 15 Agustus 1945, golongan muda mengadakan rapat di ruangan laboratiom Bakteriologi di Jln. Pegangsaan Timur.
Chairul Shaleh : “ Assalam mualaikum wr. wb ! Merdeka !”
Forum              : “Wa’alaikum salam wr.wb ! Merdeka !”
Chairul Shaleh : “ Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang pelaksanaan proklamasi kita yang tampaknya terhalang oleh PPKI.Bagaimana menurut saudara-saudara tentang ini?”
Armansyah      : “saya setuju dengan pendapat anda, saudara chaerul. Memang, kalau saya rasa bung karno dan bung hatta terlalu tergantung kepada PPKI ataupun tugas dari PPKI semata. Bukankah begitu saudara?”
Chaerul              : “ya pendapat anda emang benar, lalu apa yang sebaiknya harus kita lakukan sekarang. Apakah kita harus mengikuti saran bung karno dan bung hatta saja . . .?”
Djohan Nur     : “ Saudara, saya rasa itu sama sekali bukan langkah yang baik, saya sangat-sangat tidak setuju! Mengapa para pemimpin kita amau saja diperalat oleh Jepang. Menurut saya ini adalah saat yang tepat untuk menyatakan kemerdekaan tanpa harus melalui PPKI”
Subiyanto        : ( Memotong pembicaraan ) “ Ya, saya sangat setuju dengan pendapat Djohan, sekarang ini kita dalam keadaan bebas. Bangsa yang menjajah kita telah kalah. Apalagi yang PPKI harapkan ? Mereka besok akan bersidang. Namun jika hanya dalam sekali sidang, belum tentu dapat diambil keputusan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kalau dibiarkan begini, bisa-bisa sekutu keburu datang!”
Chairul Shaleh : “ Hmmm… Tanggapan anda dan Djohan benar sekali. Lalu apakah masih ada yang ingin mengajukan pendapatannya.”
Wikana                        : “ Saudara Chairul!”
Chairul Shaleh : “ Silahkan Wikana!”
Wikana              : “ Nampaknya kita semua telah sepaham, agar proklamasi segera dilaksanakan. Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa Soekarno dan Hatta-lah yang paling tepat untuk mengumumkan berita proklamasi. Saya memilih kedua tokoh besar itu, karena mereka sudah sangat dikenal dunia.”
Subarjo              : “ Saya setuju, berarti, kita harus berusaha membujuk Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera melaksanakan proklamasi dan tak terpengaruh dengan janji-janji Jepang.”
Kusnandar       : “Benar. Bangsa ini telah bergejolak tak sabar menanti berita gembira ini. Saya tidak ingin karena kecewa dengan pengumuman proklamasi yang tidak segera dilaksanakan, mereka akan mengumumkan kemerdekaannya sendiri-sendiri. Bangsa yang sekarang telah bersatu, tentu akan bercerai-berai lagi.”
Margono          : “ Betul…beul… , segala hal yang dibutuhkan sebuah Negara telah ada. Mengapa menyatakan kemerdekaan kita ini harus melalui PPKI. Apa kita rela kemerdekaan ini dianggap sebagai pemberian Jepang ?, Padahal jutaan nyawa pahlawan kita telah melayang untuk kemerdekaan ini !”
Chaerul              : “saya sependapat dengan anda . . .
Tetapi menurut anda saya lebih baik kita membicarakan masalah ini dengan kepala dingin. Jangan terlalu terbawa emosi. Takutnya hal ini dapat berdampak buruk bagi Negara kita”
Morgono          : “maafkan saya saudara . . . .
Tetapi saya sudah tidak sabar lagi ingin merasakan kemerdekaan ini, bukankah begitu semuanya . . . .”
Forum              : “ya betul . . . .”
Chaerul              : “saya harap semuanya bias tenang, kalau tidak masalah ini tidak akan menghasilkan jalan keluar, bukankah kita disini untuk mencari jalan keluarnya?”
Subiyanto        : “ya benar . . .
Apakah saya boleh berpendapat saudara chaerul?”
Chaerul                        : “ya silahkan saudara . . . . .”
Subiyanto        : “bagaimana kalau seandainya kita bicarakan saja hal ini dengan bung karto dan bung hatta secara baik-baik.
Mungkin mereka bias mengerti dengan keinginan kita.”
Chaerul                        : “usul yang bagus . . .”
Armansyah      : “ Kalau begitu kita harus mengirim utusan untuk menyampaikan hasil rapat kita ini kepada Bung Karno dan Bung Hatta, serta membujuk mereka untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanpa harus menyelenggarakan sidang PPKI terlebih dahulu.
Chairul Shaleh : “baiklah saya kira, semuanya telah sepakat agarkemerdekaan kita harus dilaksanakan tanpa menunggu sidang PPKI. Dan untuk membujuk Soekarno dan Hatta, bagaimana kalau kita mengutus Wikana dan Darwis !”
Forum              : “ Setuju !” ( Berseru dengan semangat )
Chairul Shaleh : “ Bagaimana Wikana, Darwis, kalian bersedia ?”
Darwis             : “ Terima kasih atas kepercayaannya. Insya Allah, saya dan Wikana akan berusaha membujuk Soekarno dan Hatta. Saya minta doa dari kalian semua.”
Chairul Shaleh : “Mari kita berdoa agar mereka berhasil. Mungkin hanya itu yang bisa dibicarakan malam ini.pertemuan ini saya tutup”
Tanpa membuang-buang waktu pada pukul 22:00 wib malam itu juga Wikana dan darwis langsung datang ke rumah Ir.soekarno di Jl. Pegangsang Timur No.56 jakarta.
Wikana            : ( memencet bel ) “ assalamualaikum”           
Fatmawati        : “wa’alaikumsalam wrwb”
Darwis             : “maaf buk, bung karno nya ada di rumah?”
Fatmawati        : “oh…ada, kebetulan bapak sedang ngobrol dengan hatta, mari masuk!”
(wikana dan darwis masuk kedalam dan mengucapakan selamat malam kepada bung karno dan bung hatta)
Soekarno         : “malam, silahkan duduk!
Kalau saya boleh tau ada keperluan apa saudara wikana dan darwis datag malam-malam begini?”
Wikana              :”sebelumnya maaf jika kami mengganggu anda, jika juga tidak ingin mebuang-buang waktu karena makam sudah semakin larut, kebetulan bung hatta juga ada disini. Kami memang ingin menemuui bung karni dan bung hatta”
Darwis             : “begini, kami dari golongan muda sepakat dan memutuskan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk nebyatakan kemerdekaan. Tanpa melalui PPKI karena Jepang telah menyerah pada sekutu”
Wikana              : “kami berdua menemui bung karno dan bung hatta karena kami semua berpendapat bahwa bung karno dan bung hatta lah yang paling tepat untuk mengumumkan berita kemerdekaan kita pada dunia”juga.
Ir. Soekarno     : “saya dak setuju dengan pendapat kalian, kemerdekaan ini adalah sesuatu yang besar dan tidak dpat diproklamirkan secara tergesa-gesa, kemerdekaan harus dilaksanakan melalui revolisi terorganisir yaitu PPKI”
Moh. Hatta      : “benar, walaupun Jepang telah kalah namun mereka sudah berjanji untuk segera meberikan kemerdekaan kepada kita, karena itu kami harus mematangkan persiapannya melalui sidang PPKI besok”
Darwis             : “tapi bung, proklamasi ini harus seger kita laksanakan, paling lambat tanggal 16 besok jika tidak, kami tidak bertanggung jawab apabila terjadi petempuran darah”
Ir. Soekarno     : “ini gosoklah leherku, saudara boleh membunuh saya sekarang juga. Saya tidak bisa melepaskan tanggung jawab saya ua PPKI. Karena itu saya akan tanyakan hal ini pada wakil-wakil PPKI besok.
Wikana                        : “baiklah, kalu anda tetap bersikeras seperti itu, kami permisi dulu bung”


(setelah menemui bung sukarno dan bung hatta sekitar pukul 12 malam , wikana dan darwis segera menemui para pemuda yang telah menunggu di asrama Baperda jl. Cikini no.71 jakarta)
Wk dan drw     : “assalamua’laikum..Mederka!”
Pemuda                       : “wa’alaikum salam,,mederka!”
Chaerul              : “wikana, darwis,bagaimana hasil pembicaraan kalian dengan bung karno dan bung hatta??. Apakah kalian berhasil??”
Darwis             :”maaf, kami tidak berhasil membujuk mereka. Mereka tetap akan mengumumkan proklamasi setelah melakukan sidang PPKI”
Sukarni              : “ini tidak bisa di biarkan. Tampaknya para pemimpin bangsa kita telah terpengaruh oleh jepang”
Yusuf              : “kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi bersama-sama kesana untuk membujuk mereka, mana tau mereka mau”
Wikana                        : “saya rasa hal itu mustahil, karena tadi bung karno sudah sangat marah”
Chaerul              : “lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?, karena menurut saya jalan terbaik agar pemimpin bangsa kita terbebas engaruh jepang hanyalah menjauhkan dan memutuskan hubungan merekan dengan Jepang”
Sukarni              : “bagaimana kalau kita menyembunyikan bung karno dan bung hatta ke rengasdengklok? Sampai proklamasi Indonesia di umukan”
Singgih             : “yaa…saya setuju, karena disana mungkin kita bisa kembali memaksa beliau untuk menyatakan proklamasi secepatnya. Selain itu, jika kita menyembunyikan bung karno dan bung hatta kesana, tentu nyawa mereka tidak akan terancam jika terjadi perebutan kekuasaan”.
Yusuf              : “itu ide yanbg sangat bagus tetapi kita hanya memilih menyembunyikan sukarno dan hatta ke renggas dengklok. Saya rasa akan lebih aman apabila kita menyembunyikan mereka sejauh mungkin !
Shodanco        : “ saya rasa regasdengklok adalah tempat yang paling cock untuk hal ini. Letaknya memang terpencil, saya kira sekitar 15 km dari kerrawang. Namun, walaupun terpencil, tetapi sangat stategis. Selain itu di kota ini, kekuatan petanya cukup besar, rakyat dan penguasa nya pun sangat anti jepang dan pro perebuta kekuasaan, sehingga setiap gerakan menuju regasdengklok, pasti akan mudah kita deteksi serta anti sipasi. Bagaimana menurut yang lain?”
Forum              : “setuju”
Chairul           :” saya rasa semuanya sudah sepakat untuk menyembunyikan buung karno dan bung hatta ke rengasdengklok. Untuk memimpin pelaksanan rencana ini bagaimana kalau kita memilih singgih sebagai ketuanya. Saya lihat singgih cukup mengenal daerah rengasdengklok ! apakah semua setuju !
Pemuda          :”setuju”
Shodanco       :” baiklah kalau begitu saya akan segera mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Saya rasa, kita dapat memimjam beberapa perlengkapan dari markas peta di jag monyet”.
Darwis           :” selanjutnya, siapakah yang akan menjemput bung karno dan bung hatta ? lalu alas an apa yang harus kita kemukakan ?”
Yusuf            :“bagaimana kalau urusakan  menjeput bung karno dan bung hatta kita serahkan kepada sukarni, wikana, cherul dan mawardi. Sementara saya dan singgih yang mengawal  mereka”
Sukarni              : “saya setuju untuk alasannya kita dapat mengatakan bahwa posisi mereka sedang terancam karena sekutu telah memerintahkan jepang untuk mempertahankan status quo dijepang”
Charul             :”saya kira semua persiapan kita sudah selesai, dan menurut saya, ada baiknya kita membawa mereka pada pukul 04.00 dini hari, supaya jepang tidak tahu ! apakah saudara- saudara setuju !
Pemuda           :” setuju…!!! “
Tanpa buang-buang waktu para pemuda langsung mendatangi rumah Ir. Soekarno,setelah sebelumnya menjemput Drs.Moh.hatta dirumahnya…
Sukarni          :”assalamua’laikum…”
Fatmawati      :” waalaikumsalam..”( membuka pintu). Lho sukarni, singih, chairul, muwardi, ada apa ? kok subuh-subuh datang kemari ?”
Sukarni          :”ada hal penting yang ingin kami bicarakan dengan bungkarno.”
Fatmawati     :”masuklah, biar saya panggil bapak dulu !”(fatmawati berjalan kebelakang memanggil soekarno dan beberapa saat kemudian soekarno muncul).
Soekarno       :”ada apa kalian datng subuh-subuh begini ?”
Sudanco        :” maaf  jika kami mengganggu bung ! keadaan sudah sangat memuncak bung. Rakyat tidak sabar lagi untuk melakukan perebutan kekuasaan sementara itu,  sedangkan belanda dan jepang sudah bersiap-siap membangun kuatan untuk mempertahakan indoseia. Kami takut, keselamatan anda akan terancam jika anda terus di sini.
Ir.soekarno   :”lalu apa yang harus saya lakukan “(cemas).
Sukarni         :” kami bermaksud untuk membawa bung karno ke rengasdengklok. Karna disana keadaanya lebih ama.”
Ir.Soekarno  :”baiklah saya bersedia ikut asalkan keluarga saya dan bung hatta juga ikut.”
Dr.Muwardi :”tenang saja bung, keluarga anda akan ikut bersama kita, sedangkan bung hatta telah kami jemput dan saat ini sedang menunggu di luar bersama yang lain.”
Ir. Soekarno  :”kalau begitu akan segera bersiap-siap.(memanggil fatmawati) buuk…!”
Fatmawati     :”(datang dengan tergesa-gesa)” ada apa pak !”
Ir.soekarno   :”saat ini Jakarta sudah tidak aman, kita harus segera berangkat keluar kota.segera lah bersiap-siap !”
Fatmawati     : “tapi pak, bagaimana dengan rumah kita, lalu kita akan pindah kemana?” (wajah cemas)
Soekarno       : “tenang buuk, rumah kita, kita tinggalkan saja untuk sementara waktu. Ibuk tidaj usah khawatir karena kalua kita tetap mempertahankan untuk tinggal di sini bapak takut akan terjadi sesuatu yang tidaj di inginkan pada keluarga kita , lagi pula ibuk sekarangkan lagi hamil muda.”
Fatmawati     : “baiklah pak, tetapi kemana kita kan pindah? Apakah tempat itu aman?”
Sukarno        : “kita akan pindah ke rengas dengklok untuk sementara waktu, insyaallah tempat itu aman buk, lagipula disana ada singgih yang cukup tahu dengan daerah itu, bukankah begitu saudara singgih?”
Singgih          : “benar buk, ibuk tak usah khawatir”
Fatmawati    :”baiklah kalau begitu, ibu siap-siap dulu !” ( bergegas ka belakang)
(pada pagi hari, rombongan bung karno tiba di rengas dengklok. Mereka diterima oleh shodanco subeno dan affan. Mereka di temapatkan di rumah seorang petani bernama jiaw ke song yang simpati pada pada pejuang bangsa Indonesia.)
            Sementara itu Jakarta dalam keadaan tegang pertemua PPKIpada tanggal 16 Agustus 1945, tidak dapat dilaksanakan karena bung karno dan bung hatta tidak berada di tempat. Ahmad subarjo kemudian melakukan pembicaraan dengan wikana untuk menjeput kembali bung karno dan bung hatta ke Jakarta.
Wikana            : “maaf bung bukannya kami bermaksud untuk menculik bung karno dan bung hatta. Kami hanya ingin menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan membujuk mereka agar secepatnya menyatakan proklamasi”
Ahmad            : “jangan khawatir, proklamasi tetap akan kita laksanakan sesegera mungkin. Namun menurut saya hal ini tidak mungkin kita lakukan di sini. Sukarno dan hatta hatta harus kita bawa kembali ke Jakarta”
Wikana              : “maaf bung ahmad, bagaimana bisa kami mempercayai kata-kata anda? Apa jaminannya?”
Ahmad            : “ini nyawa saya jaminannya, silahkan habisi nyawa saya jika besok selambat-lambatnya jam 12 siang tanggal 17 agustus kemerdekaan tidak juga di proklamasikan”
Wikana              : “baiklah, kami pegang kata-kata anda , saudara yusuf kunto akan mengantar anda menjeput sukarno dan hatta ke rengas dengklok”
Ahmad            : “terima kasih”
Pukul 17.30 WIB, mr. ahmad subarjo tiba di rengas dengklok untuk menjeput sukarno dan rombongan. Setelah mengetahui jaminan yang diberikan oleh ahmad subarjo, sudhanco mempersilahkan bung karno dan rombongan untuk kembali ke Jakarta.
                Pada pukul 23.00 WIB Ir.Soekarno dan rombongan sampai di Jakarta. Setelah mengantarkan Fatma Wati dan Guntur ke rumah, di temani oleh kepala kantor penghubung angkatan laut Jepang di Jakarta. Laksamana Tadashi Maeda, Ir.Soekarno dan Moh.Hattapergi  ke kediaman mayor jandral Otoshi Nishimora, kepala pemerintahan umum di Indonesia,  untuk menjajagi sikapnya mengenai pelaksanaan proklamasi kemrdekaan Indonesia.
Otoshi                   : ”konbanwa, maeda-san. Ada keperluan apa anda dating kemari?”
Tadashi Maeda    : ”Nishimura-san, saya hanya menemani Bung Karnodan Bung Hatta. Mereka berdua ingin berbicara dengan anda.”
Otoshi                   : “Soekarno-san, Hatta-san, apa yang ingin anda bicarakan?”
Ir.Soekarno           : “ maaf sebelumnya jika kedatangan kami mengganggu, kami ingin menyampaikan secara resmi kepada Jepang tentang rencana pelaksanaan proklamasi kemerdekaan bangsa kami.”
Otoshi                     : kami sama sekali tidak menghalang-halangi proklamasi, asalkan tidak ada pernyataan anti Jepang.”
Moh.Hatta             : “ apa maksud perkataan anda?  Berarti janji Jepang untuk memerdekaan Indoinesia  selama ini hanya kebohongan belaka.”
Otoshi                     :” Bukan begitu. Anda pasti sudah mengetahui bahwa Jepang telah kalah dari sekutu. Oleh karena itu kami harus tetap mempertahan  status quo di Indonesia.”
Ir.Soekarno           :” ternyata tidak ada gunanya lagi kami membicarakan masalah ini dengan Jepang. Tampaknya kami harus melaksanakan kemerdekaan ini sendiri.”
Otoshi                     :” terserah anda, yang pasti kami tidak bisa bertanggung jawab terhadap masalah apapun yang nanti akan Bangsa anda hadapi.”
Moh.Hatta          :” kalau begitu kami permisi dahulu.”
Otoshi                   :” ya, maaf kami tidak bisa membantu.”
b.      Perumusan teks proklamasi
                Rombongan Ir.Soekarno kembali kerumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol no. mor  7. Disana tokoh-tokoh nasionalis telah berkumpul. Seperti para anggota PPKI, pemimpin pemuda, pemimpin perderakan dan beberapa anggota chuo sangi in yang ada di Jakarta. Jumlah tokoh yang hadir di perkirakan sekitar 40-50 orang.
Ir.Soekarno           :” Maeda-san, kami sangat berterima kasih karena anda telah mengizinkan kami untuk  menyusun teks proklamasi di rumah anda. “
Tadashi Maeda    :”Sama-sama, lagi pula ini permintaan khusus dari sahabt saya  Mr.Ahmad Subardjo. Tidak mungkin saya menolaknya. Lagi pula saya selama ini bersimpatidenag perjuangan bangsa anda. Saya berjanji akan  melindungi rakyat Indonesia jika angkatan darat Jepang melakukan kekerasan.”
Ahmad                                 :”  terima kasih Maeda.
(sekitar pukul 01.30 WIB 17 agustus 1945 perundingan di rumah laksamana maeda di mulai. Dala perundingan tersebut sukarno dan MOh. Hatta agar proklamasi kemrdekaan di tanda tangani ke esokan harinya di hadapan PPKI. Tetapi cherul saleh dan sukarni sebagai wakil kaum muda menolaknya. Sukarni kemudian membacakan teks yang dipersiapkan oleh para pemuda. Isi teks trersebut selain pernyataan kemerdekaan ada juga penekanan bahwa rakyat akan merebut badab-badan pemerintahan yang di kuasai bangsa asing. Sukarno, moh. Hatta menggangap teks tersebut terlalu keras dan mereka menolaknya dan pada akhirnya……)
Ahmad                 : Saudara-saudara sekalian, saya terlebih dahulu ingin bertanya, bagaimana cara kita merumuskan teks proklamasi ini?”
Soekarno            : “bagaimana kalau kita memulainya dengan menentukan judul terlebih dahulu”
Ahmad                 : “saya rasa itu ide yang bagus, apa judul yang baik menurut saudara-daudar sekalian?”
Moh. Hatta         : “menurut saya judulnya adalah maklumat kemerdekaan, baimana apakah semuaya setuju?”
Ahmad                 : “itu merupakan sebuah judul yang bagus, bukankah begitu bung karno?”
Soekarno            : “yaa,,,benar!!(mengganggu
B.M Diah                :” saya kira sebaiknya poklamasi kita dilakukan oleh Bung.karno, Bung Hatta dan Bung Ahmad, karna menurut saya kalian bertigalah yang lebih memahami masalah ini.”
Sukarni                    :” saya setuju, karena jika hanya bertiga saja tentu merumuskannya lebih mudah  dari pada bersama-sama seperti ini.”
Moh.Hatta             :” kalu saudara-saudara telah mempercayai saya sepenuhnya, kami akan berusaha sebaik-baiknya..”
Tadashi Maeda    :” menurut saya, anda lebih baik merumuskan teks proklamasi ini diruang makan karena disana lebih nyaman.”          ( Maeda mengantarkan mereka keruamg makan).
Tadashi Maeda :” maaf bung, saya kira saya tidak bisa menemani anda disini karena badn saya sudah sangat lelah. Saya permisi dulu untuk beristirahat di lantai 2.”
Ir.Soekarno        :” silahkan dan sekali lagi terima kasih atas bantuannya.”
Ahmad                 :” sekarang mari kita merumuskan teks proklamasi ini.”
(soekarno mengambil sebuah kertas)
Ir.soekarno         :”  sebagai judulnya mungkin kita bisa menuliskan kata  PROKLAMASI.”
Moh. Hatta         :” ya, saya setuju.”
Ir.Soekarno        : ( menuliskan yang dimaksudkan Moh.Hatta)
“bagaimana kalu kata pertama kita ambil dari piagam Jakarta! Apa ada yang ingat?”
Ahmad                 :”saya ingat bung, tapi saya tidak ingat seluruhnya.”
Ir.Soekarno        :” ya sudah, sebutkan saja apa yang anda ingat.”
Ahmad                    :” kalau tidak salah kalimatnya kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.”
(Ir.Soekarno mencatat apa yang disebutkan Ahmad Soebardjo)
Moh.Hatta             :”untuk menyempurnakannya, bagaimana jika kita menulis: hal-hal  yang mengenai pemindahan kekuasaan DLL, di usahakan dengan cara seksama dan dala tempoh yang sesingkat-singkatnya.”
(soekarno mencatat apa yang diusulkan Moh.Hatta)
Ahmad                    :” menurut saya, bagaimana jik kata “pemindahan” kita ubah menjadi “pengalihan”.”
(soekarno mencoret dan mengganti kata pemindahan menjadi kta pengalihan.)
Moh.Hatta             :” menurut saya kata pemindahan adalah kata yang paling cocok.supaya tidak terjadi kesalahan pemikiran Negara kita bukan sekedar menerima penyerahan kekuasaan, tetapi juga perubahan susunan  pemerintahan. Jadi “pemidahan” saya rasa lebih tepat.”
Ahmad Soeardjo              :” kalau memang hal itu lebih baik, saya setuju.”
(Soekarno mencoret dan mengganti kata pengalihan menjadi pemindahan)
Ir.Soekarno           :  “ sepertinya kata diusahakan kurang berwibawa, bagaimana kalau diganti dengan diselenggarakan.”
Moh.Hatta          :”saya setuju”
Ahmad                 :” saya rasa ini sudah cukup, tinggal di tambahkan tempat dan tanggalnya, yaitu:
Djakarta,17-08-’05 dan tanda tangan para wakil bangsa Indonesia, bukankah begitu Hatta?”
Moh.Hatta          :” ya, itu benar!”
Ir.Soekarno        :” sekarang mari kita membawa rumusan ini keruangan besar, para anggota pasti sudah menunggu.
(Ir.Soekarno,Moh.Hatta dan Ahmad Soebardjo menuju keruang besar.)
Ir.soekarno           :”Alhamdulillah, kami telah berhasil merumuskan teks proklamasi, berikut akan saya bacakan:
“Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan DLL, akan diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17-8-‘05
Wakil-wakil bangsa Indonesia
Itulah teks proklamasi yang telah kami rumuskan.”
Moh.Hatta             :” saya rasa teks proklamasi kita sudah cukup jelas, sekarang mari kita mengesahkan dan menandatanganinya bersama-sama sebagai wakil bangsa Indonesia.”
B.M Diah                :" maaf Bung, bukannya kami menolak. Tetapi menurut kami banyak diantara kami yang menjadi kolaborator  musuh atau orang yang bekerja sama dengan musuh. Kami merasa iri dan layak menandatangani teks proklamasi.
Sukarni                    :” Benar bung, bagaimana jika anda dan Bung  Karno yang menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia.”
Ir.Soekarno        :” bagaimana Hatta?”
Hatta                     :” saya sih setuju-setuju saja Bung.”
Ir.Soekarno           :” Baiklah kami berdua akan menandatanganinya. Terima kasih atas kepercayaan kalian semua. Oh yaa….. dalam teks ini banyak terdapat coretan-coretan , saya takut hal ini dapat menimbulkan persepsi, oleh karena itu saya ingin minta tolong, saudara Sayuti Malik untuk mengetikteks ini.”
Sayuti Malik        :” baiklah, saya akan segera mengetiknya.”
                Sayuti Malik kemudian keruangan sebelah dan mulai mengetik teks proklamasi. Sementara itu yang lain membahas tentang tempat dimana proklamasi akan diadakan.
Ahmad                 :”  lalu dimana kita harus membacakan teks proklamasi ini?”
Sukarni                    :” tenang saja Bung, lapangan ikada sudah dipersiapkan untuk pelaksanaan proklamasi ini.”
Ir.Soekarno           :” maaf, tetapi saya kurang setuju jika proklamasi di umumkan dilapangan Ikada, menurut saya tempat itu adalaha tempat umum. Saya takut akan timbul bentrokan antara  rakyat dengan pasukan Jepang. Bagaimana jika proklamasi dilaksanakan di depan rumah saya swaja, pukul 10.00 WIB.”
Moh.Hatta          :” ya, saya kira itu lebih baik. Apakah semua setuju?”
Semua                  :”SETUJU….”
(Sayuti Malik datang)
Sayuti Malik        :” maaf, jika terlalu lama Bung, ini hasil ketikannya Bung.”
Ir.Soekarno        : ( menerima hasil ketikan Sayuti Malik dan segera menandatanganinya)
Hatta                     : ( menandatangani teks proklamasi)
Ahmad                    : “ semua kesepakatan telah kita ambil. Saya rasa semuanya sudah bisa kembali kerumah masing-masing. Kita harus bergerak cepat untuk mempersiapkan proklamasi.”
                Mereka semua pulang untuk mempersiapkna proklamasi.  Beberapa pemuda yang terbagi dalam kelompok –kelompok  segera menyampaikan kabar proklamasi kepada rakyat dengan menggunakan semua alat proklamasi yang ada. Pamphlet, pengeras suara, mobil dikerahkan ke semua penjuru. Mereka juga mengerahkan massa untuk mendengarkan pembacaan proklamasi secara langsung.
c.       Detik-Detik Proklamasi
                Semenjak pagi kesibukan telah tampak di rumah Ir.Soekarno S.suhud diberi tugas untuk menyiapkan tiang bendera yang akan di pakai untuk pengibaran bendera merah putih. Selain fatmawati pun telah selesai pula menjahit bendera merah putih dan menyerahkan kepada soekarno.
Fatmawati           : “ Pak, bendera yang bapak suruh jahit sudah selesai, ini pak benderanya. “
Soekarno             : “ terima kasih bu, semoga usaha kita tidak sia-sia dan insyaallah ini akan membawa       perubahan nantinya pada bangsa Indonesia. “
Fatmawati           : “ amin . . . !
Soekarno             :  “ kalau begitu, saya pergi dulu bu, mau mencari suhud dan latif untuk mnyerahkan bendera ini. “
                Dilapangan ikada, pasukan jepang telah berkumpul karna mendapat kabar bahwa proklamasi akan di lakukan di lapangan ikada bansan pelopor yang telah terlanjur datang kesanapun hampir bentrok dengan jepang. Setelah Dr.Mawardi  menjelaskan bahwa proklamasi akan dilaksanakn di rumah soekarno, para pemuda pun menuju kesana. Sementara itu di rumah soekarno, prajurit PETA telah siaga mengamankan jalannya proklamasi, sedangkan di halaman rumahnya, masa telah berdesak-desakan untuk dapat menyaksikan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tak kurang dari 1000 orang yang hadir di sana.
Dr. muwardi          : “bung , haru tekah menunjukkan jam 09.45. mari kita laksanakan sekarang. Tampaknya massa pun sudah sangat tidak sabar”
Sukarno                  : “sabarlah dulu, saya ingin menunggu Hatta terlebeih dahulu. Karna beliau telah berjnanji untuk menemani saya membacakan proklamasi”
Dr. muwardi       : “bagaimana kalua beliau tidak datang?”
Sukarno                  : “itu tidak mungkin, hatta terkenal sangat disip[lin, jika dia berjanji akan datang pukul 10.00 maka beliau pasti menepatinya.
(pukul 09.55 Moh.hatta tiba di rumah sukarno)
Hatta                        : “ bung karno, mari kita mulai acara sekarang, 5 menit lagi hari akan menunjukkan pukul 10.00”
Sukarno               : “baiklah kalau begitu”
d.      Proklamasi 17 Agustus 1945      
Setelah bersiap-siap sukarna dan moh.hatta di ikuti oleh ibu fatmawati berjalan menuju serambi depan. Acara yang berlangsung tanpa protocol itu di awali oleh pidato singkat dari sukarno.
Sukarno               : “saudara-saudara sekalian,
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk memerdekaan tanah air kita. Bahkan telah bersatus-ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju cita-cita.juga di dalam zaman jepang,usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti.di dalam zaman jepang ini,tampaknya saja kita menyadarkan diri pada mereka.tetapi pada hakikatnya tetap kita menyusun tenaga kita sendiri,tetap kita percaya pada kekuatan sendiri.sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air kita sendiri.akan dapat berdiri dengan kekuatnya maka kami tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan para pemuka-pemuka rakyat Indonesia,dari seluruh Indonesia.pemusyawarahan itu seiya sekata ,berpendapatbahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.saudara-saudara!dengan ini kami nyatakan ke bulatan tekad.
Dengarkanlah proklamasi kami:
                                                           PROKLAMASI
    Kami Bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan Indonesia hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
                                                                                                                       Jakarta,17 Agustus 1945
                                                                                                                       Atas Nama Bangsa Indonesia
                                                                                                                                Soerkarno . Hatta

Akhir kata demikianlah saudara-saudara! Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada suatu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita.mulai saat ini kita menyusun Negara kita.Negara merdeka ,Negara republik Indonesia.kekal,dan abadi insyaallah,tuhan memberikan kemerdekaan kita itu.”
(terdengar bunyi meriam     kali, kemudian pengibar masuk ke lapangan untuk mengibarkan bendera)
                             PENYEBARAN BERITA PROKLAMASI
                Dalam usaha menyiarkan berita proklamasi ke berbagai penjuru,teks proklamasi berhasil diselundupkan ke kantor pusat pemerintahan jepang Domei.para pejuang yang berada di kantor tersebut(Adam malik,Rinto Alwi,Asa Bafaqih, Marconi Wua dan P lubis).Atas usaha dari mereka ,teks proklamasi berhasil di sebarluaskan ke penjuru dunia.
Setelah di selesaikannya sidang oleh panitia kecil  dan panitia perancang UU yang di bentuk PPKI . pada tanggal 14 Juli 1945 menggadakan sidang pleno untuk mendengarkan dan mengesahkan rancangan UU.
Radjiman         : “assalamua’laikum wr.wb”
Forum              : “wa’alaikumsalam wr.wb”
Radjiman         : “pagi hari kita kembali melaksanakan sidang untuk membahas hasil rumusan dari panitia kecil dan paitia perancang undang-undang. Untuk mempersingkat waktu maka sidang hari ini saya buka” (mengetuk palu)
Namun sebelumnya,sebagai Negara tang sedang mempersiapkankemerdekaan, ada baiknya terlebih dahulu kita merumuskan bentuk Negara kita nantinya,. Oleh karena itu, sesuai dengan salah saturancangan dasar Negara kita, yaitu “mufakat atau demokrasi”, maka pemilihannya kita lakukan secara voting.
( Seseorang membagikan kertas kepada para anggota sidang untuk memilih bentuk Negara ).
Setelah para anggota sidang menentukan pilihannya dilakukan perhitungan  suara, hasilnya 56 orang dari 67 anggota sidang memilih bentuk Negara Republik sebagai pilihannya.
Radjiman         : “Alhamdulillahirabilalamin, kita telah berhasil menentukan bentuk Negara kita, yaitu republik. Sesuai dengan rencana awal yaitu mendengarkan laporan dari panitia Sembilan, saya persilahkan kepada Bung Karno untuk membacakan hasil kerjanya” . 
Soekarno         : “ Terima kasih Sdr. Radjiman. Sebelum membacakan hasil kerja dari panitia perancang UUD sebagai salah satu anggota dari panitia kecil, saya juga ingin membacakan hasil rumusan dasar filsafat negara yang telah kami rangkum dalam Piagam Jakarta yaitu :
6.      Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi para pemeluk-pemeluknya.
7.      Kemanusiaan yang adil dan beradab.
8.      Persatuan Indonesia.
9.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan.
10.  Keadaan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian dari panitia perancang UUD, kami telah membahas dam merumuskan 3 masalah pokok :
a.     Pernyataan Indonesia merdeka
Konsep ini kami ambil dari 3 alenia Piagam Jakarta.
b.     Pembukaan UUD
Konsep ini terdiri dari 4 paragraf, kami mengambilnya dari alenia keempat Piagam Jakarta, didalamnya mencakup pernyataan Indonesia merdeka dan rancangan dasar Negara.
c.     Batang Tubuh
Konsep ini terdiri dari 37 Pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
Radjiman         : “Terima kasih Bung Karno, apa ada tanggapan lan “
Moh. Hatta      : “ Saya sudah setuju dengan dengan laporan dari Bung Karno, dan tidak ada yang kami permasalahkan. Jadi, saya kira semua itu sudah dapat dikukuhkan dan disahkan bersama.”
Radjiman         : “Baiklah, tidak ada tanggapan lain, maka dengan ini rancangan UU saya sahkan ( mengetuk palu kemudian menandatangani rancangan UUD ).
“Dengan disetujuinya rancangan UUD, maka berakhirlah sidang hari ini. Sidang saya tutp wassalamu’alaikum wr. wb” ( mengetuk palu ).
Forum              : Waalaikumsalam wr.wb.



1 komentar:

  1. Online Slots - Play at JCMH
    Play all 경상북도 출장마사지 of your favourite 군포 출장안마 casino games online 서귀포 출장마사지 at JCMH - the best online slot games collection in the industry. 광명 출장안마 Discover the best free slot games 강원도 출장안마 at JCMH.

    BalasHapus